Wednesday, March 7, 2012

sebuah obrolan warung kopi

Suatu ketika saya berdiskusi dengan seorang teman tentang lingkungan, tentang kehidupan sosial, politik, kemiskinan dan bahkan tentang kapitalisme. Saya cukup terkesan dengan nya, seseorang dengan pemikirannya yg bebas dan berkehidupan bebas berbicara tentang capitalism, hedonism. Dimana hal tersebut biasanya saya didiskusikan dengan anak-anak masjid (hee). 

Tapi dia peduli tentang semua itu. Tentang bagaimana alam kita di eksploitasi segelintir orang dengan keuntungan yang 1000 kali lipat lebih besar dari kita yang tinggal di negeri ini. Dimana seharusnya kitalah yang berhak menikmatinya. Yah perekonomian Indonesia ini 80 % dipegang oleh 20 % orang, dan 20 % nya dipegang oleh 80 % rakyat Indonesia termasuk kita. Sebut saja Ciputra, Abu Rizal Bakrie, bahkan kekuatan asing dan beberapa orang dengan kekayaan 1000 kali kekayaan kita. 

Dan mengapa negeri sekaya ini masih menyimpan gelandangan dan orang-orang miskin. Serta mengapa para penguasa dan kita masih membudidayakan mereka untuk tetap miskin dengan membiarkan mereka tetap menjadi pemalas. 

Mungkin kita kasihan, mungkin kita tersentuh, mungkin kita berniat beramal. Saya yakin semua orang pada dasarnya ingin menolong mereka yang miskin. Apakah dengan cara memberi uang tunai dengan cuma-cuma, memberikan beras miskin (raskin), memberikan tunjangan orang miskin akan mampu memperbaiki kehidupan mereka dimasa mendatang??

No comments:

Post a Comment