Monday, December 19, 2011

Aku dan pikiranku

Saya sedang terseret angin yang semakin kencang bertiup.
Kesalahan saya memang, terlalu asik dengan impian,
terlalu asik dengan penglihatan, dan terlalu asik dengan pendengaran.
Sebijaknya saya harus mengkombinasikan semua informasi yang di tangkap oleh semua panca indera saya dan mengolahnya untuk menghasilkan sebuah kerja positif.
Tapi yang terjadi,,, semakin banyak saya menerima informasi,
semakin banyak saya merespon, dan saya menjadi semakin tidak terkendali,
tujuan saya menjadi kabur.

Saya harus kembali, kembali kepada Sang Pencipta,
Sang mencipta yang menciptakan angin, dan menghembuskannya
Yang Menciptakan semua indera saya bekerja
Yang membuatnya bisa merespon
Dan yang menbuas saya memikirkan semua ini
Ya Rabbi teguhkanlah niat hamba, perkuatlah keyakinan hamba, dan kokohkanlah pendirian hamba.
I just wanna walk on the right way, I just wanna talk the right things i do,
I just wanna You God, to guide me found my way

Saturday, December 17, 2011

Ketika kita mau menyadarinya

Low input low output, begitulah cara kerja usaha. Jika usaha kita belum optimal, maka hasil yang kita dapatkan pun tidak akan maksimal. Usaha untuk menggapai apapun yang menjadi tujuan kita. Sebagai seorang muslim saya percaya bahwa kehidupan akhirat itu ada, saya juga percaya bahwa bahwa yang mengatur seluruh kehidupan saya adalah Allah Yang Maha Kuasa.

Sebagai manusia saya ditakdirkan untuk hidup di bumi. Untuk apa?? orang-orang sholeh bilang sebagai khalifah di bumi, sebagai pemimpin. Memimpin apa??? untuk apa harus dipimpin??? Kenapa Sang Maha Pencipta tidak membuat saja semua nya serba rapi, benar, aman, tentram, toh Dia punya kuasa untuk melakukannya.
Begitulah beberapa pertanyaan yang muncul antara saya dan seorang kawan beberapa waktu lalu. Ketidakmampuan saya untuk menjawab sebenarnya semakin memperkuat keyakinan saya bahwa Tuhan yang paling berkuasa di seluruh jagad raya ini adalah ada dan Dialah Allah. Jawaban-jawaban dari pertanyaan tersebut masih menjadi misteri bagi saya. Dan saya pikir untuk itulah saya hidup di dunia ini, saya menganggapnya sebagai sebuah kesempatan, anugerah, bahkan sebuah ujian. Karena kesempatan ini maka saya harus memanfaatkannya sebaik-baiknya, saya mensyukurinya setiap saat. Yah,,, karena sebagai manusia tentu saja banyak kenikmatan yang telah dianugerahkan oleh Yang Maha Kuasa pada kita. Mulai dari nikmat bernafas, melihat, mendengar, merasakan sedih, haru, bahagia, ataupun perasaan yang muncul akibat respon dari lidah kita. Kita juga diberi kemampuan untuk berfikir, kita juga diberi hawa nafsu sehingga kita bisa mempunyai keinginan, punya hasrat untuk tetap hidup. Itulah sebabnya aku akan terus hidup sampai batas yang Allah kehendaki. 

Ingin hidup sih karna segala kenikmatan yang Dia berikan(jujur). Meskipun begitu hidup kita juga harus sesuai dengan aturanNya, kita kan milikNya jadi kita harus menuruti apa yang dia perintahkan, untuk apa??? untuk mendapatkan hasil terbaik yang juga telah Dia tentukan. Baik itu hasil di dunia maupun hasil di kehidupan akhirat nanti. Itulah kenapa tadi saya bilang hidup ini juga ujian, selayaknya sebuah makhluk, kita adalah sebuah ciptaan, ciptaan yang istimewa termasuk segala kenikmatan yang telah saya sebutkan di atas. Istilahnya mah ciptaan yang fleksibel, ciptaan yang bisa menentukan apakah dia mau berhasil atau gagal bertemu dengan sang penciptanya. 

Oleh karena itulah kita harus berhati-hati agar kita berhasil bertemu dengan Sang Pencipta kita nanti di akhirat, yah,,, kalo saya sih pengen ketemu sama Dia, apalagi kalo dapat hadiah Surga, wah,,,, subhanAllah. Kata orang-orang sholeh sih di Surga itu enak banget,,,, pokoknya gak ada bandinganya sama kenikmatan dunia lah. Kalo saya sih pengen dua-duanya, kenikmatan dunia akhirat, jadi usaha kita juga harus seimbang, kalo kita menginginkan kenikmatan dunia ya usaha, kerja yang optimal, harus diinget juga ada Sang Maha Kuasa, jadi kita harus pinter-pinter menaikkan bargaining position kita di hadapan Sang Maha Menentukan, kita juga harus pintar-pintar melobi Sang Maha Pengasih dan Penyayang untuk mendapatkan kenikmatan dunia dan akhirat. Jadi usaha dong,,, usaha semaksimal mungkin kalo kita juga ingin mendapatkan hasil yang maksimal baik itu di dunia maupun di akhirat.

Tuesday, December 6, 2011

Rakha

Rakha namanya,,,
anak tetangga sebelah kamar kontrakan
umurnya kurang lebih 3 tahun
akhir akhir kami sering bermain bersama
dia suka menggambar
dia suka berbicara
dia tidak mau terlihat tidak bisa
dia tidak mau terlihat salah
jadi dia suka menggunakan kata-kata 'tapi' 'iya tapi'
mengiyakan apa yang saya katakan dan menambahkan tapi untuk membenarkan apa yang dia katakan
terkadang saya harus mengerjakan tugas-tugas
terkadang saya ingin beristirahat
terkadang saya harus membersihkan kamar kontrakan
tapi saya sulit untuk menolaknya datang
jadi saya bisa belajar bersabar
saya bisa belajar menyayanginya
saya bisa belajar untuk tidak pernah merasa lelah
saya bisa belajar membuat orang lain selalu tersenyum
saya belajar untuk tidak pernah mengecewakan orang lain
saya belajar bagaimana membuatnya berharga
saya belajar bagaimana membuatnya menjadi orang yang selalu cerdas
saya belajar bagaimana membuatnya menjadi orang yang selalu baik
terimakasih Rakha atas kebersamaan kita,
puji syukur pada Allah atas kesempatan dan kesadaran mendapatkan semua ini.

Saturday, June 4, 2011

Itulah kenyataanya

Sepertinya baru kemarin kami menghabiskan waktu bersama
Sepertinya baru kemarin aku dimintanya membeli kelapa untuk sayur lodeh
Sepertinya baru kemarin aku membangunkannya tengah malam untuk menemaniku ke kamar mandi
Sepertinya baru kemarin ia membangunkanku saat adzan subuh berkumandang meskipun aku terbangun satu bahkan dua jam kemudian
Sepertinya baru kemarin dia membawaku kepasar dan menitipkanku pada pedagang kemudian ia kembali dengan beragam mainan dan jajanan 
Sepertinya baru kemarin ia menyuruhku tidur saat ibuku menyuruhku pergi ke madrasah agar aku bisa istirahat karena telah setengah hari bersekolah. 
Sepertinya baru kemarin ia menyuguhkan beragam ceriata zaman kependudukan jepang semasa ia remaja
"Mau beli bakso??" begitu tawarnya setiap aku datang ke rumahnya

Ia merawatku sepanjang masa kanak-kanaku, dan belum pernah aku merawatnya semasa tuanya
Dan ketika aku mendengarnya sakit aku masih berdoa untuk kesembuhannya
Tapi ketika aku datang untuk menjenguknya di rumah sakit, aku hanya bisa berdoa semoga Allah memberikan yang terbaik untuknya.

Aku menyayanginya seperti aku menyayangi kedua orang tuaku
Aku mendoakannya seperti banyak orang mendoakan kebaikannya.
Semoga Allah mengampuni semua dosanyanya dan menerima amalnya
dan pahala dari jasanya akan selalu mengalir padanya.