Wednesday, November 28, 2012

Sang penghasil oksigen

Kokoh berdiri
Kuat menghunjam tanah
Tegak menghadap matahari
Mengikuti irama angin
Mendekap malam yang dingin
Lalu disaat yang tepat, ia hadirkan kehidupan untuk kami

Terimakasih Tuhan telah menciptakan pepohonan itu untuk kami Si Manusia Bumi

Biarkan ia bercita-cita



Gadis kecil itu mengusap kakinya dengan air hangat. Saya menghampirinya mencoba berbincang dengan seorang anak yang telah dimarahi orang tuanya karena meminta semangkok air hangat. Saat saya tanya untuk apa air itu, Dia bilang "agar luka bakar ini cepat sembuh". Dia adalah anak seorang penjual pecel lele. Dia sekolah di SD Ciawi, salah satu sekolah di kawasan kampus saya. Dia bercerita bahwa tujuh atau enam bulan lagi ia akan naik kelas tiga. Kelas tiga adalah kelas yang sulit baginya. Pelajaran yang akan ia dapat akan semakin banyak dan sulit, begitu paparnya. Dia sangat menyukai pelajaran olahraga. Saat saya tanya apa cita-citanya, Dia menjawab "Saya mau jadi dokter". Tidak berapa lama kemudian dia mengatakan jika sudah besar ingin menjadi suster. Lalu saya tanya "katanya suka olahraga tapi kenapa pengen jadi suster atau dokter". Lalu dia jawab "Iya mbak, kalo pagi aku mau ngajar olahraga dulu abis itu baru kerumah sakit bantu yang sakit, trus kalo udah tua mau jualan lele kaya mbah".  Ah seharusnya saya tidak menanyakannya, biarlah ia bermimpi sebanyak-banyaknya, setinggi-tingginya, dan biarkan ia menjalani apa yang ia sukai. 

Anak-anak memang sepantasnya memiliki sejuta impian. Impian itulah yang akan memberikannya semangat menapaki jalan panjang untuk menggapainya. Biarlah ia menemukan realita hidupnya sendiri. Sebagai orangtua sudah layaknya kita biarkan mereka berpikir bahwa semua itu mungkin. Janganlah kita menciptakan ketakutan-ketakutan untuknya. Buatlah ia berani menatap masa depannya dengan keoptimisan luar biasa. Biarkan ia menemukan hambatannya sendiri. Dan tugas kita adalah membantunya melewati hambatannya. Jangan kita mendahului takdir dengan mengatakan tidak mungkin dan tidak bisa pada mereka. Anak-anak adalah masa depan. Apa yang belum pernah kita lakukan, apa yang belum mampu kita wujudkan sangat mungkin mereka lakukan di masa depan.

Saturday, November 17, 2012

yearning


Bola itu bersinar berpendar
Lalu menelusup dalam celah tak terbatas
Menggiring sang mata menjauh
Melewati semak tak bertuan
Selama apa
Sejauh mana
Sebesar cinta
Melewati tiap gelap tanpa kata


Wednesday, October 10, 2012

Untukmu


Hei... kamu
I do

I'm ready insya Allah... Untuk berjuang bersama
Membangun sebuah kebahagiaan
Menghadirkan sebanyak senyuman
Mencipta sebuah harmoni kehidupan

Sebagaimana..
Sederhana...
Sebahagia...
Bersedia...

Merangkai perbedaan
Dari sebuah niat tulus untuk sebentuk keberkahan

Kita memang tidak mempunyai apa-apa
Karena kita memang bukan siapa-siapa
Kita tercipta dari tiada

Hanya sebuah keyakinan kepada Sang Pencipta

Apakah cinta...
Ataukah semata

Aku akan menutup mata
Dan hanya merasa

Karena Dia akan menjawabnya

Indah semasa
Abadi selamanya
Semoga...

Nb: 
Inspiring by status fb seorang teman, 
he said "hey man,, if u really love someone, 
marry her, have pity on her, protect her, 
appreciate her, say thanks for her excess, 
give advice to her, correct her mistakes, 
accept her shortcomings, bring her into the path of Allah,
n be d best imam for her

Friday, October 5, 2012

My Beloved Dad


Dia adalah laki-laki biasa,,, 
Yang berusaha untuk membangun perahunya
Yang berusaha untuk menjadi nahkoda terbaik diatas kapalnya
Yang berusaha membawa kapalnya ke ujung samudra

Dia adalah laki-laki biasa yang bahkan pernah menjadi awak dari perahu lainnya
Yang berusaha memenuhi hak dari awak kapalnya
Yang terus berusaha menyelamatkan awaknya melewati badai ditengah samudra

Bukan tidak pernah ia merasa sedih
Bukan tidak pernah ia merasa lelah
Bukan tidak pernah ia melakukan kesalahan
Bukan tidak pernah ia harus melawan kemarahan
Bukan tidak pernah ia berada dalam situasi genting

Tapi ia adalah seorang nahkoda
Yang telah merancang kapalnya
Untuk sampai ke ujung samudra

Ia akan terus berusaha,,,,
Karna dia hanyalah laki-laki biasa
Yang karena tujuan mulianya
Yang karena amanah yang ia ambil
Ia akan berusaha untuk mempertanggungjawabkannya

Aku tahu,,,
Aku merasakannya,,,
Aku melihatnya,,,
Dari tatapan matamu,,,
Dari hembusan nafamu
Dari kebisuanmu
Aku tahu kau mencintaiku
Dan menginginkan yang terbaik untukku

Aku mencintaimu Ayahku...

Sunday, September 30, 2012

aku rindu

Aku rindu...
pada seorang teman yang jauh disana
yang sedang menggapai mimpinya,,, merajut masa depannya, melawan keterasingannya,,

Aku rindu...
pada seorang teman yang hatinya sangat lembut
dan tangannya pun lembut seperti bayi
yang memberiku ruang khusus dalam kamarnya, sebuah kamar mandi tempatku merenung ;)

Aku rindu...
pada seorang teman yang sulit kumengerti jalan pikirannya
yang keberadaannya sering tidak kuinginkan
tapi dia sering ada saat tidak ada lagi orang yang peduli denganku
dan dengannya aku belajar banyak hal

Aku rindu...
pada seorang teman,,,
yang berteman dengan angin, yang beradu dengan waktu
yang tinggal dalam rumah tak berdinding, tak beratap
dan tetap hangat dalam dekap sang rembulan

Aku juga rindu...
pada seorang teman yang saya juga tidak tahu kenapa saya merindukannya

Aku rindu pada kalian...
Yang turut mewarnai hariku,,, mengisi duniaku,,,
Aku hanya bisa berdoa,,, agar Tuhan senantiasa melimpahkan kebahagiaan dan kesyukuran pada kalian.
Kesehatan, keberlimpahan, keilmuan, keluarga, atau apapun yang kalian inginkan semoga selalu mendapat keberkahannya...

Untuk kalian saudaraku,,, teruslah berjuang sampai kalian bahkan tidak memiliki alasan untuk berjuang.

honesty of an article

Tulisan yang dibuat secara jujur
pasti akan terbaca jujur
dan terasa jujur
bagi orang-orang yang jujur

Paradigma memang sangat menetukan
penafsiran seseorang akan sebuah tulisan
Biarlah mereka menafsirkan tulisan kita dengan sudut pandang yang berbeda
semoga itu bisa menambah khazanah kesusastraan, kebahasaan atau apalah itu

Yang penting teruslah menulis secara jujur...
apa yang kita rasa, apa yang kita pikirkan...
biarkan tulisan-tulisan kita menemukan sasarannya sendiri

willingly

i love
i believe
i do
i give
i ask
i hope
n i'm willing to all Your decision

the cirlce

berputar...
melingkar...
seolah ingin menyudutkan
tapi sayang lingkaran itu tidak bersudut
jadi apapun usahanya suatu saat akan kembali pada posisi semula

kecuali engkau bisa merubah bentuknya...


Tuesday, July 24, 2012

benih harapan


Dia mulai tumbuh
Saat yang lain bahkan masih memikirkan
apakah mereka akan mengambil kesempatan
untuk memulai hidup baru atau tetap dorman.

SEMANGAT untuk siapapun
yang sedang merajut asa
untuk menggapai mimpi-mimpinya

Sunday, July 22, 2012

Thursday, July 12, 2012

dalam dekap kabut

Kawan,,,
dalam dekap kabut
berselimut dingin
berteman matahari dan hujan

kita bertemu
tanpa kata
berkecamuk rasa

tanpa tujuan yang sama
tanpa pernah saling menyapa

tapi dari tatapan matamu
aku tahu, suatu saat nanti semua ini akan sangat berarti

dan aku merindukan kalian...
yang membuatku sering merasa sendiri
yang membuatku sadar bahwa kalian sangat berarti
yang membuatku terus merindukan rasa itu
yang tidak terdefinisi

terimakasih kawan
atas kebersamaan
atas keheningan
atas arti sebuah pertemuan

*based on story of PANGLIMA

gerimis

mengalir, menguap, menetes
membasahi hati yang kering
membanjiri jiwa yang penuh kesombongan
memercikkan kedamaian di sudut-sudut kota muram


Tuesday, July 3, 2012

temaram tapi terang

foto ini diambil (direkam) pada jam 00.35 dini hari

temaram tapi terang
terang tapi tidak mencerahkan

cahaya itu memantul dari atas sana,
menerangi sebagian dari sebagian yang lain
membuatnya indah dari ketidakindahan

menyajikan sebuah sebuah kedamaian dari ketidaknyamanan
menghibur sebuah kesedihan
membangkitkan keterpurukan

padahal ia hanya memantulkan
dari sumber energi yang yang memancar kepada setiap orang
dan dia memilih untuk menghadirkannya kembali
dengan bentuk yang bisa diterjemahkan
oleh jiwa yang membutuhkan sebuah harapan

*inspiring by fullmoon on 3rd July 2012

Tuesday, June 19, 2012

bulan (dalam perjalanan pulang)

malam ini dalam perjalanan pulang
saya melihat seberkas cahaya bulan yang memantul dari arakan awan
saya perhatikan, saya ikuti cahaya itu
keawan yang lebih terang memantulkannya
saya pikir dengan mengikutinya bulan akan terlihat
tapi sampai saya dibelokan terakhir sang bulan tak kunjung terlihat

yah.. mungkin next time saya bisa menikmatinya 
dengan secangkir kopi dan sepiring penuh kacang atau kwaci
hanya untuk sekedar menenangkan hati
atau menemani malam yang sepi


Sunday, June 17, 2012

Habitat (bag 1)

Berbicara tentang habitat, dulu selepas tsanawiyah saya menganggap bahwa selama kita punya prinsip yang jelas maka kita tetap akan menjadi diri sendiri. Begitu sombong nya saya, yang menganggap sudah mengetahui semuanya (padahal masih bau kencur). Tapi kemudian saya menyadari bahwa lingkungan tempat tinggal kita berpengaruh besar terhadap perkembangan kepribadian kita. Beberapa prinsip mungkin masih melekat dalam diri kita, tapi banyak nilai baru yang kita serap, dan kita anut sehingga memengaruhi cara pandang kita, sadar atau tidak. Karena evolusi memaksa kita untuk tetap hidup dalam suatu lingkungan, mau atau tidak kita harus mampu beradaptasi.

*Hanya sebuah pandangan singkat tentang hidup dalam sebuah society. Untuk siapapun yang masih mencari jati diri, segeralah tentukan mau jadi apa dirimu nanti, dan pilihlah habitat yang tepat untuk membesarkan tujuan hidupmu. :-)

Tuesday, June 5, 2012

Moving on

"Apa yang terjadi dalam hidup kita hari ini adalah akibat dari masa lalu kita"

Maka berhentilah mengeluh dan menyalahkan orang lain, apalagi menyalahkan keadaan
Lebih baik merenungi apa yang pernah kita lakukan,
mengambil hikmah (pelajaran) dari yang telah terjadi
dan menata kembali puing-puing yang tersisa
Membangun kembali tujuan kita
Dan menentukan langkah menuju kesana

Dan yang terpenting adalah terus bergerak
atau kita akan digilas oleh sang waktu

Monday, May 21, 2012

kerinduan

rindu akan masa,
rindu akan waktu, 

rindu akan masa depan,
rindu tentang mimpi,
rindu diri akan hati
rindu hati tentang rasa
rindu rasa akan suasana

rindu itu telah berlalu,
seiring nafas yang terhembus
seiring kata yang terucap


atau dia akan terus bersemayam
memaksa kita untuk merasa

Sunday, May 13, 2012

Memaknai Hidup

Seseorang menanyakan pada saya tentang tujuan hidup saya.
Karna saya sering menanyakan tujuan tiap hal yang ia kerjakan,
rasanya tidak adil jika saya tidak menjawabnya
Meskipun saya bingung darimana harus menjelaskannya.

Lalu saya teringat judul blog saya
'Dedicate life for Allah'

Begitulah saya memaknai hidup ini.
Mungkin terlihat abstrak bagi sebagian orang.
tapi memang begitulah saya mengartikannya

Bagi saya hidup ini merupakan anugerah dari Nya
Maka saya harus mensyukurinya
Dengan cara memanfaatkan dan menikmatinya
Jadi saya akan terus hidup sampai dipanggil "...kembali kepada Sang Pencipta..." (QS.2:46)

Tapi bagi Sang Pencipta ternyata kita dihidupkan dengan maksud "...menyembahNya..." (QS.51:57)
Yah... saya sih tidak masalah, toh Dia yang memberikan saya kesempatan menikmati dunia ini.

Dan ternyata Sang Pencipta menciptakan kita dengan tujuan untuk "...memakmurkan bumi..." (QS.11:61).
Karena tidak ada lagi ciptaan yang mau "...memikul amanat tersebut selain manusia..." (QS.33:72)

Jadi saya hidup karena syukur saya terhadap kehidupan yang diberikan olehNya, dan karena rasa syukur itulah saya mau dan berusaha memenuhi maksud dan tujuan yang ditetapkan oleh Sang Pencipta.
Tentu saja dengan kemampuan yang telah Ia bekalkan pada saya.
Karena setiap manusia punya bekal/potensi diri masing-masing
Yang menjadikannya punya peran berbeda dalam memakmurkan bumi ini.

So my friend lets find our potential n capabilities to determine our each role for the prosperity of the earth.

Indahnya perbedaan


Saat semua menjadi  hitam tak ada cahaya yang terpantul, karena semua diserap olehnya,
Tapi saat semua menjadi putih kita sulit untuk membuka mata, karena semua cahaya terpantul begitu kuat.

Biarlah semua terlihat apa adanya, ada yang putih, ada yang hitam.

Agar cahaya itu terekspresikan dengan seimbang
Agar mata kita mampu menangkap keindahan dari pembiasan, pemantulan, maupun penyerapan cahaya oleh segala sesuatu yang ada disekitar kita. 

Biarlah cahaya itu terbias, terpantul, maupun terserap apa adanya
Agar ia mampu mendispersikan spektrum warnanya.

Jadi saudaraku, jadilah diri kalian sendiri, ambil pelajaran sebanyak-banyaknya,dan berikanlah kemanfaatan seluas-luasnya untuk menciptakan sebuah harmoni kehidupan.
 


Sunday, April 1, 2012

Notes from Nowhere


Setelah berjalan jauh tanpa henti, setiap orang toh sekali-kali harus mencari tempat perhentian untuk berteduh dan diam sebentar, sambil mengingat-ingat dan merefleksikan kembali setiap kilometer yang telah ia lalui--(Dita Indah Sari dalam Simon Tormey 2005)

Friday, March 16, 2012

Prakata 'budidaya uang'

Sebagai anak pertanian tentu saya belajar bagaimana memilih benih tanaman yang baik, bagaimana membudidayakannya, memanen dan menikmatinya (kata terakhir ini tentu saja sebagai manusia).

Diskusi singkat ini terjadi antara saya dan seorang teman berlatar belakang ilmu ekonomi akuntansi. Karena kami baru bertemu lagi setelah sekian tahun, tentu saja kita saling menanyakan 'kuliah dimana??' dan dengan bangga saya menjawab: "pertanian", dan ia pun menimpali dengan :"saya juga pertanian uang"

Jawaban yang sungguh memancing untuk diskusi, tentu saja. Kami memperbincangkan tentang budidaya uang, dengan latar belakang pendidikan yang berbeda. Menurutnya uang itu bisa dibudidayakan di bank, karena melalui deposito atau invesatasi tunas-tunas uang itu tumbuh. Tapi apakah kita dapat mengetahui dengan pasti bagaimana uang2 itu tumbuh??? kalo tumbuh nya karena dipupuk dg unsur2 yg haram gmn?, misalnya pihak bank menginvestasikan uang kita untuk membangun pusat perjudian (yah.. sebagai umat islam yang saya tahu itu haram heu..). Dan menurutnya bank nya harus syariah, karna itu lebih aman. Karena saya kurang menguasai tentang perbankan akhirnya saya menyimpulkan menurut apa yang saya ketahui (tentu saja dengan segala keterbatasan).

Bahwa "karena kurang begitu mengerti tentang perbankan, saya lebih memilih yang jelas-jelas aja,,, langsung di investasikan untuk tanah (lahan), emas, rumah/properti misalnya, atau lebih bagus lagi untuk modal usaha, itu kn lebih jelas.

NB: tulisan ini akan disempurnakan kembali nanti jika penulis sudah cukup ilmunya.

Saturday, March 10, 2012

Feeling

Rasa adalah suatu hal yang abstrak, i think
Banyak kata yang digunakan, banyak gambar yang menjadi simbol
Dengan kata yang sama, setiap orang mendefinisikannya berbeda, mempunyai tolak ukur yang berbeda
Dan sialnya saat ini saya hampir tidak bisa mengukur seberapa dan seperti apakah sebuah rasa itu menjadi suatu makna, menjadi satu kata yang akan dapat mudah dimengerti orang lain

Friday, March 9, 2012

the point of view

Terkadang ada beberapa tujuan dalam hidup kita yang kadang tidak dimengerti oleh orang lain. Seperti kebanyakan sebut saja misalnya para pegiat alam bebas, yang mungkin dipandang sebelah mata oleh beberapa orang. Tapi mereka punya tujuan tersendiri, tentu dengan tujuan berbeda-beda, seperti halnya oranglain yang menganggap mereka berbeda. Mereka pun memiliki rasa yang berbeda, kebahagiaan yang berbeda, atau ketentraman yang berbeda. Berbeda pemantiknya, berbeda bahan bakarnya. Meskipun hasilnya sama sebuah cahaya, sebuah sinar yang memberikan ketenangan, kehangatan, dan ketentraman.

Thursday, March 8, 2012

hedo N isme

Kata hedonisme saya kenal saat saya masuk SMA, kata itu saya kenal dari sebuah buku kecil milik kakak saya. 'Ooo' begitulah komentar saya kala itu, dan saya mulai membencinya. Membenci dan membuang jauh-jauh kata dan definisi nya agar tidak melekat dalam diri saya. 

Semakin saya membencinya, dan melabeli orang-orang yang saya anggap sesuai dengan definisi tersebut dengan kata hedonis, maka kemudian semakin kaburlah arti kata itu dalam kehidupan saya. Karna akhirnya saya terfokus pada orang lain, bukan pada diri saya sendiri. Tanpa sadar sebenarnya saya sedang memperolok diri sendiri. Dengan kesenangan saya, dengan kebebasan saya, dengan hobi dan semua tingkah polah saya, sebenarnya saya turut masuk sebagai orang-orang yang saya sebut hedonis. 

Apa bedanya saya dengan mereka, toh mereka menjalani apa yang mereka sukai dan senangi, dan saya pun demikian. Mungkin saya tidak menyenangi apa yang mereka sukai, dan mungkin mereka pun tidak menyenangi apa yang saya sukai, dan bisa saja kan mereka menyebut saya hedonis. Jadi bagi saya sekarang cukup lah saya mengetahui semua kata yang dibuat dan didefinisikan oleh manusia, dan bagi saya tidaklah menguntungkan melabeli seseorang dengan predikat buruk. Lebih baik jika kita membenahi diri kita sendiri, dan mengajak orang lain untuk memperbaiki dirinya (yah,,,, apapun yang menurut mereka baik). Terlebih jika kebaikan itu bersumber dan berdasar dari Mu y Rabb.

NB: hanya sebuah potongan kecil dari sebuah pemikiran (yang terinspirasi dari seorang teman)

Wednesday, March 7, 2012

sebuah obrolan warung kopi

Suatu ketika saya berdiskusi dengan seorang teman tentang lingkungan, tentang kehidupan sosial, politik, kemiskinan dan bahkan tentang kapitalisme. Saya cukup terkesan dengan nya, seseorang dengan pemikirannya yg bebas dan berkehidupan bebas berbicara tentang capitalism, hedonism. Dimana hal tersebut biasanya saya didiskusikan dengan anak-anak masjid (hee). 

Tapi dia peduli tentang semua itu. Tentang bagaimana alam kita di eksploitasi segelintir orang dengan keuntungan yang 1000 kali lipat lebih besar dari kita yang tinggal di negeri ini. Dimana seharusnya kitalah yang berhak menikmatinya. Yah perekonomian Indonesia ini 80 % dipegang oleh 20 % orang, dan 20 % nya dipegang oleh 80 % rakyat Indonesia termasuk kita. Sebut saja Ciputra, Abu Rizal Bakrie, bahkan kekuatan asing dan beberapa orang dengan kekayaan 1000 kali kekayaan kita. 

Dan mengapa negeri sekaya ini masih menyimpan gelandangan dan orang-orang miskin. Serta mengapa para penguasa dan kita masih membudidayakan mereka untuk tetap miskin dengan membiarkan mereka tetap menjadi pemalas. 

Mungkin kita kasihan, mungkin kita tersentuh, mungkin kita berniat beramal. Saya yakin semua orang pada dasarnya ingin menolong mereka yang miskin. Apakah dengan cara memberi uang tunai dengan cuma-cuma, memberikan beras miskin (raskin), memberikan tunjangan orang miskin akan mampu memperbaiki kehidupan mereka dimasa mendatang??

Thursday, February 23, 2012

pensiun


Justru saat inilah keloyalan itu diuji, 
ketika kita sudah tak punya tanggung jawab, 
ketika kita sudah tidak punya kewajiban untuk bahkan sekedar memikirkannya. 

Saat inilah keloyalan itu diuji. 
Akan ada sebuah pertanyaan besar, siapa yang melahirkanmu, menjadikanmu??
Dan  jawaban seberapa besar kita loyal terhadap sesuatu dapat terjawab pada apa yang kita lakukan ketika kita bukanlah siapa-siapa.

Urgensi

Ketika urgensi menjadi prioritas utama.
Urgensi yang dilatarbelakangi oleh kebutuhan, efektifitas dan efisiensi, bahkan kesenangan.
Terkadang dalam hidup kita dihadapkan pada banyak pilihan,
yang harus diambil atau tidak diambil, yang harus dilakukan lebih dulu atau dikerjakan belakangan.
Disini muncul obyektifitas yang sangat subyektif (terkadang). Ketika semua indera menerima dan memproses setiap impuls yang datang dalam kehidupan. Disini otak menjadi alat utama untuk memutuskan dan mengeksekusi, dengan pertimbangan ambisi atau keinginan (nafsu) dan hati atau perasaan.

Dan aturan menjadi absurd,, menjadi second change, seolah-olah hanya menjadi hasil dari obrolan warung kopi.

My best friend ever (2)

She'll go back
Dia akan kembali menyongsong masa depannya, kembali menghidupkan harapan-harapannya,
dan menapaki mimpi-mimpinya.

Kebersamaan kami hanyalah setitik perjalanan panjang kehidupan kami.
Dan tanpa itu pastilah ada setapak jalan yang hilang.
Kami lalui hari-hari kami dengan kejujuran, melakukan banyak hal,
dan mendiskusikan setiap hikmah yang kami petik.

Dari sanalah akhirnya kami belajar, tentang kehidupan,
tentang perjuangan, tentang diri kami, tentang hubungan antara kami dengan orang lain,
bahkan tentang pemikiran kami.

Tawa, canda, cacian, bahkan makian pernah kami alami bersama, tak jarang kami berselisih paham.
Tapi satu hal yang kami azzamkan waktu itu bahwa kami akan terus berproses,
menjadi lebih baik, menjadi lebih bermanfaat bagi orang disekitar, lingkungan kami,
atau apapun yang ada disekeliling kami.

She is my best friend ever. Semoga Tuhan selalu mendekatkan kami padaNya,
dan meridhoi setiap langkah kami.

My best friend ever (1)


Besok sahabat saya datang.
Ada kekhawatiran terbersit dalam benak saya,
tidak terlalu jelas sebenarnya, dan semoga yang terjadi adalah hal yg baik. 

Ini tentang masalah keyakinan.
Atau idealisme, mungkin juga cara pandang, atau bahkan pola pikir.

Apakah kami akan seperti dahulu, bercanda, tertawa, dan berbagi bersama dalam satu bingkai kesenangan.

Kami sering berbeda dalam banyak hal.
Kebersamaan kami diwarnai dengan banyak perdebatan, pertengkaran, dan tentu saja tawa bersama.
Satu hal yang mampu kami capai waktu itu adalah, seberbeda apapun kami, kami tidak akan pernah saling meninggalkan.

Pernah kami lontarkan beberapa pernyataan bahwa kami akan terus berkembang, kami akan terus berproses, dengan dunia kami masing-masing, dan suatu saat kami akan bertemu kembali dengan suatu kepercayaan bahwa kami tidak akan pernah saling meninggalkan meskipun kami berbeda. 

Bandung, 14 Januari 2012